Wednesday, June 29, 2016

LOMBA BACA PUISI SMA/SMK/MA Sederajat SE-Provinsi JAWA TENGAH & DI



Baturraden – Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto menyelenggarakan Lomba Baca Puisi se- Jawa Tengah dan DIY. Lomba ini merupakan rangkaian acara Pesantren Menulis 3 Pesma An Najah yang bertajuk “Cinta dan Sastra untuk Dunia”.Adapun Syaratnya adalah sebagai berikut:
  1. Peserta berasal dari Sekolah yang berada di wilayah provinsi Jawa Tengah dan DIY
  2. Peserta adalah siswa SMA/ SMK/MA/Sederajat.
  3. Peserta wajib membayar biaya pendaftaran 40.000
  4. Biaya pendaftaran dikirim ke rekening Pesma An-Najah BRI Purwokerto 0077-01-042963-50-2.
  5. Mengirimkan SCAN BUKTI TRANSFER UANG PENDAFTARAN Lomba baca Puisi melalui email pesantren.menulis3@gmail.com
  6. Waktu pendaftaran 1 Juni – 30 September 2016. (jika transfer)
  7. Pendaftaran bisa melalui:
a. E-mail: kirim ke pesantren.menulis3@gmail.com, dengan Subyek: Lomba Baca Puisi_PM3_Nama Sekolah. Tulislah di badan email dengan menyebutkan asal sekolah, nama-nama siswa yang didelegasikan, dan pembimbing/guru, beserta No. Hp yang bisa dihubungi.
b. SMS: dengan mengirim sms dengan format LOMBA BACA PUISI/PM3/ASAL SEKOLAH/NAMA-NAMA PESERTA/NAMA PEMBIMBING. Contoh: LOMBA BACA PUISI/PM3/SMA NEGERI 1 JAKARTA/BAMBANG, JULIAN/ SUTARJI.
c. Langsung ke kantor kesekretariatan Pesma An Najah di Moh. Besar, No. 10, RT 06/RW 03, Kutasari, Purwokerto, Jawa Tengah, Kode Pos: 53151, Telp. 0281-6572472.

Prosedur dan Pelaksanaan Lomba
  1. Pelaksanaan Technical Meeting pada hari Jumat, 14 Oktober 2016 pukul 08.00 – Selesai. Bertempat di PESMA An Najah
  2. Pelaksanaan lomba pada hari Sabtu, 15 Oktober 2016 pukul 08.30-selesai. Bertempat di PESMA An Najah
  3. Membacakan puisi yang disediakan oleh panitia dengan dua babak:
a. Babak pertama adalah babak penyisihan untuk memilih 3 besar. Peserta membacakan puisi wajib, dengan memilih salah satu judul dari beberapa puisi berikut:
  • “Cipasung” Karya Acep Zam-zam
  • “Aku Harus Bagaimana” Karya Mustofa Bisri (Gus Mus).
  • “IBU” Karya D. Zawawi Imron
  • “Sepasang Sayap Cahaya” Karya Abdul Wachid BS.
Download Formulir-dan-teks-puisi

b. Babak kedua, yaitu babak untuk menentukan juara. Peserta membacakan salah satu puisi yang sudah disediakan oleh panitia, dan akan di informasikan pada hari pelaksanaan lomba.
  1. Peraturan lomba :
  • Dilarang menggunakan pengiring
  • Tidak menggunakan pengeras suara/mic.
  • Peserta jika dipanggil 3 x belum ada, maka akan di pending dahulu, dan akan dipanggil Jika diakhir tidak ada juga, maka peserta dianggap gugur.
  • Peserta berpakaian bebas tetapi
  • Aspek yang dinilai: Vokal, Gesture, dan Intepretasi Teks (Penghayatan).
    5. Pengumuman dan penganugerahan Juara yaitu acara puncak PM 3 pada Hari Minggu, Tanggal 16 Oktober 2016.
   6. Ketentuan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
Para Pemenang berhak mendapatkan:
  1. Juara ke-1 mendapatkan trophy, sertifikat pemenang dan uang tunai Rp.1.000.000,-
  2. Juara ke-2 mendapatkan trophy, sertifikat pemenang dan uang tunai Rp. 750.000,-
  3. Juara ke-3 mendapatkan trophy, sertifikat pemenang dan uang tunai Rp. 500.000,-

Contact Person:
Faishal Danial (085726579406)
Yuyun Zuniar K. (085842798418)

Sunday, June 26, 2016

UPDATE PESERTA TERBARU, BURUAN KIRIM NASKAH KALIAN KURANG 3 HARI LAGI.!!!



Salam Semangat Sahabat Pena.
Kami akan update peserta lomba Cipta Esai Nasional "Pesantren Menulis 3" tahun 2016 yang masuk ke redaksi kami. Sementara ini yang masuk 128 peserta. Terima kasih bagi peserta yang telah mengirim karyanya. Dibawah ini peserta yang sudah masuk sampai tanggal 27 Juni 2016 pukul 00.01
Apabila kamu baru mengirim naskah setelah waktu tersebut dan nama kamu belum ada, artinya masih belum terupdate.
1.        Matroni Muserang (Sumenep)--Sastra dan Spirit Kaum Santri
2.        Dewi Nur Halimah (Blora)--Santri Love Writing (SLW): Optimalisasi Budaya Menulis dikalangan Santri sebagai Upaya Membangkitkan Sastra Pesantren
3.        Fatkhur Rizqi (Purwokerto)--Khas Kitab Kuning Ideologi Sastra Pesantren Salaf
4.        Tita Novitasari (Jakarta)--Generasi Baru Sastra Santri
5.        Arda Fairuz (Purwokerto)--KH Saifuddin Zuhri sebagai Kiblat Sastra Pesantren
6.        Andi Maulana (Jakarta) --Jibril Tak Akan Datang Lagi
7.        Nursaadah (Makassar)--Peran Santri dan Santriwati dalam Membangkitkan Sastra Pesantren
8.        Nashita Zayn (Sukoharjo)--Dobrak Literasi Sastra Pesantren untuk Dakwah Bil Qalam
9.        Fuad Ramadhan (Malang)--Pewarisan syair hikmah Nusantara
10.    Mohamad Baihaqi (Mataram/ NTB)--Hikayat Kesusastraan Pesantren di Nusantara
11.    Hamdhani (Sumenep)--Pesantren, Puisi dan Dakwah
12.    Farah Frastia (Kebumen)--Membangkitkan Sastra Pesantren yang Mati Suri
13.    Arif Saefudin (Purbalingga)--Revolusi Kata: Berakar Dari Tradisi Syi’ir Di Pesantren
14.    Nanang Eko S (Ponorogo)—Menengok Pesan Penting Perkembangan Sastra Pesantren
15.    Lia Zaenab Zee (Makassar)—Masa Depan Sastra Pesantren
16.    Fajar Adhimi N (Bondowoso)—
17.    Ari Wibowo (Surabaya)--Aku Bersastra, Maka Aku Ada
18.    Ika Fitriana D. (Lamandau Kalteng)—Karunia Sastra Bengkel Karakter Bangsa
19.    Egi Sukma Baihaki (Subang)—Sastra dan Imajinasi Dunia Pesantren: Sebuah Kebangkitan Sastra Ala Santri
20.    Utia Mufliha (Pontianak)--Pesantren Surganya Sastra, Berdialog Dengan Dunia Menggunakan Sastra
21.    Ahmad Faisal (Cilacap)-- Sastra Pesantren sebagai Tren Pendidikan Islam Global
22.    Tahmid Ali Mughofar (Banyumas)—Pendidikan Bermoral Sastra
23.    Sunali Agus Eko P (Surabaya)—Ternyata Menulis, Merubah Hidupku
24.    Nur Hasyim P (Pati)-- Peran Ustadz Dan Ustadzah Dalam Membangkitkan Sastra Pesantren Di Era Globalisasi
25.    Hanifah Hikmawati (Ngawi)—Mengapa Sastra Itu Penting? “ Aktualisasi Sastra Islam (Kitabah dan Khitabah) Sebagai Pembangunan Ideologi Dalam Lingkup Pesantren
26.    Zaqi (Tangerang)--Lingkungan Bisa Mengembalikan Sastra Pesantren
27.    Putri Septina (Bandung)-- S3i (Sejarah, Sastra, Dan Santri Di Indonesia)
28.    Andit Triono (Purwokerto)-- Syi’ar Sya’ir Santri
29.    Iis Mujianti (Banjarnegara)—Sastra, Santri dan Pesantren
30.    Ahmad Nur Aji W. (Banjarnegara)—Santri Tidak Dapat Menulis Sastra
31.    Rahmi Ekawati (Makassar)-- Dibalik Sastra Pesantren dan Kebangkitan Pendidikan Islam di Indonesia
32.    Ratna Dewi (Purwokerto)--Menghidupkan Cerita Sastra Dalam Penjara Suci
33.    Firdaus (Bandar Lampung)-- Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Melalui Sastra Pesantren
34.    Chairul Anam (Indramayu)— Republik Sastra Pesantren
35.    Tirtado Sinaga (Siantar)-- Organisasi Sebagai Wadah Kepemimpinan
36.    Merah Naga (Yogyakarta)-- Sastra Pesantren Di Antara Barat Dan Kebangkitan Asia Baru
37.    Mohammad Takdir (Pamekasan)— Revitalisasi Sastra Pesantren
38.    Moh. Tamimi (Sumenep)-- Ada Apa dengan Sastra Pesantren?
39.    Muhammad Saiful Umam (Kudus)-- Durrun Syarif Pemantik Sastra Pesantren Untuk Dunia
40.    Isma Rohmawati (Sumpiuh)-- Mengenal Sastra Islam Melalui Tarian Suffi (Whirling Dervishes)
41.    Fatimah Nur Apriliani (Purwokerto)-- Upaya Revitalisasi Sastra Pesantren dari Santri untuk Nusantara
42.    Yuni Purwanti (Banyumas)-- Sastra Bukan Hal Yang Baru Bagi Kalangan Santri
43.    Alwi Qodri Alba’ah (Ponorogo)-- Mencetak Prestasi Sastra Santri Dengan Metode Qurani
44.    Niva Lestari Surningsih (Palembang)-- Membangkitkan Minat Membaca Dan Menulis Dalam Lingkungan Pesantren Sehingga Dapat Menambah Wawasan (Ilmu Pengetahuan) Dan Memotivasi Santriwan-Santriwati Untuk Berprestasi
45.    Akhmad Saefudin (Purwokerto)-- Menyambut Kebangkitan Sastra Pesantren
46.    Syarifah Raihan (Samarinda)-- Perkembangan Pendidikan dan Sastra di Pesantren
47.    Muhammad Irkham Abdussalam (Semarang)-- Reformasi Sastra Islami Melawan Stigmatisasi Islam
48.    Juli Prasetya (Purwokerto)-- Sastra Pesantren Kita Masihkah Sesantri Dulu?
49.    Iman Musyaffa (Banyumas)-- Sastra Untuk Bercinta Dengan Tuhan
50.    Fajar Chaniago (Jakarta)-- Mencuri Sastra Tuhan: Sebuah Elaborasi Kebangkitan
51.    Suryo Arini (Cilacap)-- Multikulturalisme Sebagai Khazanah Sastra Santri
52.    Sri Setya Murti Katiwi (Purwokerto)-- Sastra Sebagai Media Aktualisasi Santri Perspektif Teori Humanistik Abraham Maslow
53.    Umar Ade Hidayat (Kebumen)-- Sastra Dalam Paradoks Kemodernan Santri
54.    Naeli Rohmah (Cilacap)-- Pesantren Tempat Pengkaderan Generasi Sastrawan Muslim
55.    Dimisqi Chaerul Anam (Cilacap)-- Sastra Pesantren dalam Mengkontruksi Nilai Moral
56.    Euis Sari Syiammulyani Sudirman (Bandung)-- Geliat Santri Dalam Menulis Di Abad-20
57.    Efen Nurfiana (Purwokerto)-- Upaya Membangktkan Tradisi Santri
58.    Anwar Noeris (Sumenep)-- Eksotisme Sastra Pesantren, Cinta, Dan Perjuangannya Mengukuhkan Identitas
59.    Hasibatul Farida Rismayanti (Surabaya)-- Implementasi Program Samisaka “Satu Minggu Satu Karya” Sebagai Bentuk Pelatihan Intensif Peningkatan Kemampuan Sastra Dalam Pesantren
60.    Susanto (Banyumas)-- Sastra (Pesantren), Jalan Memanusiakan Manusia
61.    Aqin Jejen (Sumenep)-- Menakar Nilai Esoteris Sastra Cinta Sang Sufi
62.    Siti Marfungatun (Kebumen)-- Sebatang kebijakan sang KYAI mengukir CINTA sastra si santri
63.    Rara Indan Orasi (Lombok/NTB)--Lomba  Cipta Pusing Sinting ( Puisi  Religius Kelas Meeting): Sebuah Upaya Cerdas Pesantren Mencetak Santri Yang Sasterawan
64.    Isbahul Haini (Lombok/NTB)-- Lomba Cuti Marah (Cipta Lagu Rebana Kasidah  Mading Madrasah) : Sebuah Upaya Cerdas Bangkitkan Minat Sastera Pesantren
65.    Johaini (Lombok/NTB)-- Lokasi Kiri  (Lomba Karya Seni Kliping Puisi Religi) Santri Dalam Membangkitkan Minat Sastera Pesantren
66.    Shohebul Umam (Yogyakarta)-- Narasi Sufisme dan Oposisi Sastra Pesantren
67.    Nursyahidatul Urwati (Lombok/ NTB)-- Karya Wasiat Renungan Masa Dan Energi Jelajah  Lorong Waktunya Dalam Menggugah  Kesadaran Bersastera Di Kalangan Santri NW
68.    Sri Mulya Hidayani (Lombok/ NTB)-- Pembelajaran Sajak-Sajak Pada Kitab Batu Ngompal Karya Bapak Santri Ntb ( Muhammad Syaggaf) Dalam Membangkitkan Sastera  Pesantren
69.    Jundi Nidaaul Fath (Kudus)-- Percantik Sistem,Pantang Mental Block
70.    Ferdani Tri Umami (Purbalingga)—Mengejar Keabadian Di Pesantren
71.    Silvia Widyaningsih (Boyolali)-- Suara Sastra Dari Pesantren
72.    Angga Fitriyantoro (Yogyakarta)-- Sastra Pesantren Dalam Prespektif
73.    Rama Firmansyah (Surabaya)—Haifuri
74.    Candra Irawan (Jombang)-- Diseminasi Informasi Dan Komunikasi Melalui Rekonstruksi Dan Revitalisasi Kesenian Rakyat Sandiwara Gambus Misri
75.    Jusuf AN (Wonosobo)-- Surat Untuk Kyai dari Santri tentang Sastra Pesantren
76.    Dina Kumala (Kebumen)—Membangkitkan Sastra Pesantren
77.    Zalika Sungailiat (-)—Sastra Pesantren Bisa
78.    Emilia Rosa (Lamongan)-- Gebrakan Komunitas Sastra Pesantren
79.    Nuril Qomariyah (Bondowoso)-- Internalisasi Spirit Iqra’ dan Mahabbah dalam Meningkatkan Eksistensi Sastra Pesantren
80.    Fajar Yudha Susilo (Yogyakarta)--Budaya Literasi Sebagai Tonggak Kebangkitan Sastra Pesantren Melalui Al-Qur’an
81.    Zainal Abidin (Pati)-- Malam Khitobah dan Sastra; Oase  Sastra Pesantren
82.    Sasintia Ayu (Jombang)-- Wasiat Sastra Untuk Pesantren
83.    Hilman Putra Sandrika (Jakarta)-- Jadikan Bersastra Menjadi Tren Di Ranah Pesantren
84.    Titik Yulianti (Ngawi)-- Mengatasi Polemik Bangsa dengan Sastra Pesantren
85.    Farikhatul ‘Ubudiyah (Purwokerto)-- SQ: Hakikat Sastra Pesantren
86.    Cahyaningsih Utami (Purbalingga)-- Mendongkrak Persatuan Sastra dan Santri Menuju Kebangkitan Sastra Pesantren
87.    Suci Asmaul Husna (Lhokseumawe)-- Upaya Membangunkan Sastra Kota Santri yang Mulai Terlelap
88.    Dyah Ayu Nur Sariyan (Ponorogo)-- Membangkitkan Sastra Pesantren Melalui Filosofi Tanaman
89.    Bagus Mahardika (Ponorogo)-- Taman Sastra Islami Berbasis Tradisional Games Sebagai Sarana Edukasi Sastra Pesantren Melalui Pendekatan Al-Qur’an Dan Al-Hadits
90.    Wildan Habibi (Yogyakarta)-- Rasa dan Media
91.    Gabriel Butarbutar (Bandung)-- Syi’ar Islam dengan Bangkitkan Sastra Pesantren
92.    Ika Wahyu Juniarti (Mojokerto)-- Sastra Gending Wayang Untuk Menumbuhkan Minat Baca Tulis Puisi Pesantren
93.    Halimatus Sakdiyah (Jember)-- Internalisasi Nilai-Nilai Sastra Pesantren Melalui Perangkat Pembelajaran Yang Aplikatif Dan Pragmatis Guna Membangkitkan Kecintaan Peserta Didik Terhadap Sastra Pesantren
94.    Astri Gencari Ramadhani (Palangka Raya)-- Pemuda Berkarya : Kunci Kemajuan Bangsa Yang Berkah
95.    Annisa Pujianti (Mataram)-- Menjadikan Pesantren Sebagai Lingkungan Alternatif Menuju Berkembangnya Sastra Pesantren yang Mampu Mempertahankan Orisinalitas Karya Sastra Indonesia
96.    Ade Riyan Purnama (Jakarta)-- Sastra Pesantren Dalam Abstraksi Hidup
97.    Mira Tri Rahayu (Pati)-- Menghidupi Komunitas Santri
98.    Jesi Anjasari (Cilacap)-- Menumbuhkan minat menulis pada santri melalui Budaya Pesantren
99.    M. Ikhsan (Bandung)-- Ilustrasi Kehidupan Lewat Dunia Sastra : Dari Imajinasi Ke Aksi
100.Muhammad Akbar (Pontianak)-- Revitalisasi Budaya Masyarakat Teluk Pakedai Sebagai Edukasi Untuk Menguragi Dekadensi Sastra Pesantren
101.Chumairotul Hidayah (Cilacap)-- Sastra Pesantren Semanis Cinta Secantik Keindahan Dunia
102.Feny Nida Fitriyani (Cilacap)-- Resistensi Sastra Terhadap Globalisasi: Upaya Membangkitkan Mental Santri Cendekia
103.M. Aldi Irfan (Mojokerto)-- Optimalisasi Model Pembelajaran SORIM (Sorogan dan Imersi) Sebagai Upaya Meningkatkan Sastra di Pondok Pesantren Kecil yang Berlandaskan Tri Dharma Pondok Pesantren
104.Yanita (Cirebon)-- Menilik Sastra Pesantren Zaman Dahulu
105.Muhammad Muhsinnudin (Kalteng)-- Sastra Tulis Pego Dikota Santri Yang Mulai Hampir Musnah Ditelan Bumi
106.Raedu Basha (Yogyakarta)-- Geliat Sastra Santri Era Kekinian
107.Sholahuddin Al Ayubi (Sukoharjo)-- Kamu, Belum Tahu, Boleh Tahu dan Akan Tahu
108.Farah Balqis Nabilah (Purwokerto)-- Other Application “4” Me (Other Application For Me)
109.Mochammad Lathif Amin (Yogyakarta)-- Melukis manusia, melukis perubahan
110.Sri Watmah (Purwokerto)-- Al Qur’an  Pedoman Update Tanpa Upgrade Sebagai Karakter Bangsa Menuju Kemaslahatan Bersama
111.Devi Nur Sugiarti (Jombang)-- Lir-Ilir (Rekonstruksi Budaya Literasi sebagai Upaya Pengembangan Sastra Pesantren)
112.Eva Fitria (Semarang)-- Menulis sebagai Penggiat Kreativitas Sastra Santri
113.Andreas Agil Munarwidya (Cilacap)-- Sastra Pesantren dan Kaitannya dengan Dakwah Media
114.Titi Anisatul Laely (Purwokerto)-- Tradisi Syi’ir  Dalam Kehidupan Santri Salaf; Menghidupkan Budaya Sastra Pesantren
115.Dimas Raditya Lustiono (Wonosobo)-- Syiar Agama Via Sastra
116.Zubairi (Surabaya)-- Halaqah Sastra sebagai Pusat Kajian Sastra Pesantren (Dinamisasi Sastra Pesantren Menyongsong Indonesia Emas 2045)
117.Izky Hanifah (Brebes)-- You Write, You Are
118.Afrizal Qosim Sholeh (Yogyakarta)-- Pesantren Berpuisi dan Wajah Sastra Pesantren Nusantara
119. Nurdin Arba Arridho (Cepu)-- Pentingnya mengadakan Event di Pondok Pesantren sebagai Penyemangat Santri
120.Aldi Yudawan (Bogor)-- Implementasi Sastra Versi Santri Kalong
121.Mukhammad Hamid Samiaji (Purwokerto)-- Pesantren Pena: Penumbuhan Produktivitas dan Kreativitas Sastra Santri.
122.Laelatul Istiqomah (Purbalingga)-- Revitalisasi Sastra dalam Ruang Tradisi Pesantren
123.Suhardi (Depok)-- Sastra Pesantren Untuk Mencerahkan
124.Asri Widiarti (Kebumen)-- Membuka Jendela Esensial Sastra Pesantren Sebagai usaha Membangkitkan Gairah Menulis Santri 
125.Ayu Larasati (Yogyakarta)-- Festival Sastra Pesantren : Mensinergikan Sastra dan Budaya Pesantren Sekaligus Mengentalkan Atmosfer Sastra di Pesantren
126.Titik Yulianti (Surakarta)-- Mengatasi Polemik Bangsa dengan Sastra Pesantren
127.Nunung Hermawati (Cilacap)-- Meningkatkan sastra pesantren dengan Dakwah lewat sastra
128.Dwi Rahmawati (Ponorogo)-- “Pondok Modern Pujangga Islami” Sebagai Sarana Edukasi dan Membangkitkan Sastra Pesantren



Silahkan bagi peserta yang sudah mengirim akan tetapi belum tercatat diatas. untuk konfirmasi bisa hubungi ke Contact Person:
Faishal: 085726579406
Mustoifah:083844225567


nb: Melihat Antusiasme peserta dan banyaknya request agar event ini diperpanjang, maka kami Panitia Pesantren Menulis 3 memutuskan untuk memperpanjang Event lomba Cipta Esai Nasional "Pesantren Menulis 3" tahun 2016 hingga tanggal 30 Juni 2016. Silahkan bagi peseta yang belum mengirimkan karyanya masih kami tunggu.
Terimakasih
Fb: Pesantren Menulis 3 (PESMA AN NAJAH PURWOKERTO)